Abstrak
Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang keselamatan pelayaran. Kegiatan ini meliputi penyuluhan, demonstrasi penggunaan alat keselamatan (life jacket), dan simulasi situasi darurat. Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari nelayan, pemilik kapal, dan masyarakat setempat terlibat dalam kegiatan ini. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 75%, dan peserta menyatakan komitmen untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam aktivitas sehari-hari. Artikel ini menguraikan metode pelaksanaan, hasil, dan dampak program terhadap masyarakat.
Tim Penyusun
Hendi Prasetyo, M.T Agus Widodo, M.M, Amirullah, S.E., M.Si, Vidiana Anggeranika, S.Si.T., M.M.Tr, Indah Purnaningratri, S.T., M.M.Tr.., Dwi Endah Kurniasari, S.Psi., M.M.Tr., Nurfadhlina, M.Pd, Susiarni Magdalena, S.Pd, M.Si, Ageng Premadi, S.Si.T., M.M.Tr, Andesvan Gumay, S.Pd. M.Pd, Ahmad Shulhany, M.Si., M.Pd, Weli Agus Setiawan, S.Kom., M.M.Tr, Ian Mochamad Sofian, M.Si Fauhidzi Zulistian, S.H., M.Si
Pendahuluan
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara maritim memiliki tantangan besar dalam menjaga keselamatan pelayaran. Pulau Lancang, salah satu wilayah di Kepulauan Seribu, memiliki aktivitas pelayaran tinggi, tetapi kesadaran masyarakat terhadap keselamatan pelayaran masih rendah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya keselamatan pelayaran dan membangun budaya keselamatan (safety culture).
Tujuan
- Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai prosedur keselamatan pelayaran.
- Melatih masyarakat dalam penggunaan alat keselamatan (life jacket).
- Membentuk budaya keselamatan pelayaran yang berkelanjutan di Pulau Lancang.
Metode Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan 12 Agustus 2024 dengan langkah-langkah berikut:
- Identifikasi dan Survei Awal:
- Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terkait keselamatan pelayaran.
- Mengumpulkan data awal melalui wawancara dan observasi.
- Penyuluhan dan Edukasi:
- Memberikan presentasi interaktif tentang statistik kecelakaan pelayaran dan pentingnya keselamatan.
- Menyediakan materi cetak untuk referensi peserta.
- Demonstrasi dan Praktik:
- Demonstrasi penggunaan life jacket oleh narasumber.
- Simulasi situasi darurat di laut.
- Evaluasi dan Umpan Balik:
- Menggunakan kuesioner untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan.
- Diskusi terbuka untuk memahami pengalaman dan pandangan peserta.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Kegiatan
- Peningkatan Pengetahuan:
- Evaluasi pasca kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman sebesar 75%.
- Peserta mampu menjelaskan prosedur penggunaan life jacket dengan benar.
- Partisipasi Aktif:
- Sebanyak 50 peserta terlibat aktif dalam sesi penyuluhan dan simulasi.
- Diskusi interaktif menunjukkan tingkat kepedulian masyarakat terhadap keselamatan pelayaran.
- Dampak Sosial:
- Peserta merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat.
- Komitmen untuk menerapkan budaya keselamatan dalam aktivitas sehari-hari meningkat.
Pembahasan
Budaya keselamatan pelayaran harus dibangun melalui pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi interaktif dan praktik langsung efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Namun, masih diperlukan program lanjutan untuk memastikan keberlanjutan dampak program.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang keselamatan pelayaran. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi, dan hasil evaluasi menunjukkan keberhasilan program dalam mencapai tujuan.
Rekomendasi
- Program Lanjutan:
- Perlu diadakan kegiatan serupa secara berkala untuk memastikan dampak jangka panjang.
- Dukungan Pemerintah:
- Penyediaan alat keselamatan tambahan untuk masyarakat di wilayah pesisir.
- Edukasi Berbasis Teknologi:
- Pemanfaatan aplikasi atau platform digital untuk menyebarkan informasi keselamatan.