ABSTRAK

Donor darah adalah aktivitas penting yang berkontribusi pada penyediaan darah yang aman bagi pasien yang membutuhkan, serta mendukung kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. Dalam rangka Dies Natalis ke-20, Politeknik Pelayaran Banten melaksanakan kegiatan donor darah di Desa Sukadiri, Tangerang, dengan melibatkan masyarakat dan civitas akademika. Kegiatan ini mencakup penyuluhan, diskusi interaktif, pemeriksaan kesehatan, dan praktik donor darah. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif dengan melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai mitra utama. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat tentang manfaat donor darah dan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Sebanyak 35 kantong darah berhasil dikumpulkan, yang merupakan kontribusi nyata terhadap kebutuhan pasokan darah nasional.

TIM PENGUSUL :

Capt. Semuel Palembangan, M.T., M.Mar, Riyanto, M.Pd, Soleh Uddin, S.SiT., M.M, Nursyamsu, S.E., M.Si, Budi Purnomo, M.M.Tr., Antaris Fahrisani, S.E., M.M., Dwi Endah Kurniasari, S.Psi., M.M.Tr
Cholis Imam Nawawi, S.SiT., M.Si, Agus Widodo, M.M, Rudi Harun Irwansyah, S.Pel., M.M.Tr., Pramudyasari Nur Bintari, M.Pd.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Donor darah merupakan salah satu aktivitas kemanusiaan yang vital dalam mendukung sistem kesehatan nasional. Ketersediaan darah yang aman dan mencukupi sering kali menjadi tantangan, terutama di wilayah-wilayah dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah. Desa Sukadiri, Tangerang, merupakan salah satu wilayah dengan potensi partisipasi masyarakat yang perlu ditingkatkan.

Politeknik Pelayaran Banten, dalam rangka Dies Natalis ke-20, mengambil inisiatif untuk mengedukasi masyarakat dan meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan donor darah. Selain untuk menyediakan pasokan darah bagi PMI, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.

Tujuan

Kegiatan ini memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan prosedur donor darah.
  2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah.
  3. Mendukung kesehatan lingkungan sebagai bagian dari kesehatan berkelanjutan.

METODE PELAKSANAAN

1. Penyuluhan

Tim dosen dan petugas PMI memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya donor darah, prosedur pelaksanaan, dan dampaknya terhadap kesehatan individu dan masyarakat.

2. Diskusi Interaktif

Peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan narasumber tentang berbagai aspek donor darah, termasuk kekhawatiran atau mitos yang berkembang di masyarakat.

3. Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum donor darah, peserta menjalani pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, kadar hemoglobin, dan riwayat kesehatan.

4. Praktik Donor Darah

Kegiatan donor darah dilakukan di lokasi yang higienis dan aman, dengan pengawasan langsung dari petugas PMI dan tim kesehatan Politeknik Pelayaran Banten.

5. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan ini dievaluasi melalui survei kepada peserta untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan kepuasan mereka terhadap program ini.


HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Peningkatan Pemahaman Masyarakat

Penyuluhan yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang donor darah. Sebanyak 85% peserta mampu menjelaskan manfaat donor darah dan persyaratan kesehatan yang harus dipenuhi.

2. Partisipasi Masyarakat

Dari 50 peserta yang hadir, 35 orang berhasil mendonorkan darahnya. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi, terutama setelah diberikan penjelasan dan edukasi mengenai pentingnya donor darah.

3. Kesehatan Lingkungan

Dalam penyuluhan, masyarakat juga diberikan informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mendukung kegiatan kesehatan. Upaya ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

4. Dampak Sosial dan Kemanusiaan

Kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada penyediaan pasokan darah yang aman, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas sosial di masyarakat. Peserta menyatakan merasa lebih peduli terhadap sesama setelah mengikuti kegiatan ini.

5. Tantangan

Beberapa peserta awalnya ragu untuk mendonorkan darah karena kekhawatiran tentang efek samping. Namun, melalui diskusi dan edukasi, sebagian besar kekhawatiran tersebut berhasil diatasi.


KESIMPULAN

Kegiatan donor darah ini berhasil meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung penyediaan darah yang aman serta menjaga kesehatan lingkungan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan, masyarakat, dan lembaga kesehatan seperti PMI dapat memberikan dampak positif yang signifikan.

Saran

  1. Kegiatan donor darah serupa sebaiknya dilakukan secara berkala untuk menjaga kesinambungan pasokan darah.
  2. Edukasi tentang kesehatan lingkungan perlu diperluas agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya sanitasi dan kebersihan.
  3. Perlu dilakukan kerja sama yang lebih luas dengan pihak-pihak terkait untuk menjangkau lebih banyak peserta.

Leave Your Comment