Abstrak

Operator kapal tradisional memiliki peran penting dalam dinamika maritim lokal, namun sering menghadapi keterbatasan teknologi, pengetahuan, dan fasilitas keselamatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan operator kapal tradisional terkait keselamatan bernavigasi. Pelaksanaan program mencakup survei awal, sosialisasi, pelatihan praktis, dan evaluasi yang melibatkan metode interaktif. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai alat keselamatan navigasi, identifikasi rambu laut, dan prosedur pencegahan kecelakaan. Program ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap keselamatan maritim dan menjadi model bagi kegiatan serupa di wilayah lain.

TIM PENGUSUL

(Capt.David Ricardo.,M.M.Tr.,M.Mar NIDN 4205068401 )
(Capt. Semuel Palembangan, M.T., M.Mar. NIDN 4202097101)
(Capt. Zainal ARIFIN, M.M. NIDN 4212127101)

(Soleh Uddin, S.SiT., M.M. NIDN 4227117301)

(Capt.Nursyamsu,M.Si NIDN 4205017301 )

(Cholis Imam Nawawi, S.Si.T., M.Si. NIDN 4223097601)
(Hari Sunanto, M.Si. NIDN 4212027201 )

(Vidiana Anggeranika, S.Si.T., M.M.Tr NIDN 4227018301)
(Sandy Wahyu Purnomo, S.S.T.Pel., M.M.Tr NIDN 4218039001)
Uun Nanda Wicaksono
Denni Ardi Putra
Fauzan A1 Baihaqi

Pendahuluan

Operator kapal tradisional di wilayah KUPP Kelas III Karangantu memainkan peran penting dalam mendukung transportasi maritim lokal. Namun, keterbatasan fasilitas keselamatan dan pengetahuan mereka sering kali meningkatkan risiko kecelakaan di laut. Berdasarkan observasi awal, sebagian besar operator belum memahami secara mendalam pentingnya alat keselamatan navigasi seperti life buoy, torch light, dan peta laut. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat menjalankan operasional secara lebih aman dan efisien.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat oleh Politeknik Pelayaran Banten, dengan fokus pada edukasi dan pelatihan keselamatan bernavigasi bagi operator kapal tradisional.

 

Metode Pelaksanaan

  1. Survei dan Persiapan

Kegiatan diawali dengan survei lokasi untuk memahami kebutuhan mitra dan kondisi operasional di wilayah KUPP Karangantu. Persiapan meliputi penyusunan materi pelatihan, penyediaan alat keselamatan, dan koordinasi dengan pihak mitra.

  1. Pelaksanaan Program
  • Sosialisasi dan Bimbingan Teknis: Materi yang disampaikan mencakup identifikasi rambu laut, peraturan pencegahan tubrukan, dan penggunaan alat keselamatan navigasi.
  • Praktik Langsung: Peserta diajak untuk mengenal dan menggunakan alat-alat keselamatan seperti life buoy, torch light, dan smoke signal dalam simulasi situasi darurat.
  • Metode Interaktif: Menggunakan pendekatan multisensory (audio, visual, kinestetik), diskusi kelompok, dan studi kasus untuk memaksimalkan pemahaman peserta.
  1. Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dilakukan melalui kuesioner dan observasi terhadap kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh.

 

Hasil dan Pembahasan

Program ini berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya keselamatan bernavigasi. Berikut temuan utama:

  1. Peningkatan Pengetahuan: Sebanyak 85% peserta mampu mengidentifikasi alat keselamatan dan memahami penggunaannya dengan benar.
  2. Keterampilan Praktis: 75% peserta berhasil menerapkan teknik dasar keselamatan navigasi selama simulasi.
  3. Tanggapan Positif: Peserta menunjukkan antusiasme tinggi, tercermin dari kehadiran penuh dan partisipasi aktif selama kegiatan berlangsung.

Namun, beberapa tantangan masih dihadapi, seperti kebutuhan pembaruan alat keselamatan modern dan keterbatasan waktu pelatihan.

 

Kesimpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan keselamatan bernavigasi operator kapal tradisional di Karangantu. Program serupa disarankan untuk dilakukan secara berkala dengan dukungan lebih lanjut dalam pengadaan alat navigasi modern dan pembentukan tim tanggap darurat.

Leave Your Comment